SEED TECHNOLOGY
- ARMOR
- SEED – Advanced Composite Armor (ACA)
Merupakan
pengembangan dari composite armor tipe awal. Tekniknya adalah melalui
pengerasan baja pada bagian luar lapisan komposit melalui pemadatan komposisi
atom-atom baja dengan menggunakan reaksi elektromagnetik. Reaksi tersebut
didapat dengan cara meningkatkan daya elektromagnetik pada inti atom baja
sehingga daya gravitasi inti atom menjadi lebih besar hingga dara tarik antar
atom pun menjadi lebih kuat. Dengan cara ini komposisi atom-atom menjadi lebih
padat dan baja menjadi semakin kuat serta mampu menahan panas yang tinggi.
Armor
jenis ini digunakan pada lapisan luar komposit untuk berhadapan langsung dengan
hantaman proyektil mekanik. Armor ini diklaim dapat menahan hantaman peluru
Armoured Piercing Discharding Sabot (APDS) hingga caliber 200mm. Setelah itu
barulah lapisan Nano-Ceramic dan lapisan sabut meredam impact akibat hantaman
peluru tersebut.
- SEED – Bio Composite Armor
Bio
Composite Armor adalah pengembangan lebih lanjut dari Advanced Composite Armor.
Konsepnya adalah menginstal kecerdasan buatan kedalam armor untuk dapat
menganalisa serangan. Caranya adalam menanamkan benih bio logam pada armor dan
memasang sensor didalamnya. Apabila armor ini menerima serangan baik kinetic maupun
hantaman energy weapon maka sensor-sensor yang tertanam akan menanalisa bentuk
dan jenis serangan kemudian dinding armor yang menerima serangan direaksikan
dengan nano-generator hingga partikelnya secara cepat termampatkan membentuk
lapisan sangan keras pada dinding baja komposit. Lapisan ini akan meredam
energi dan panas dari hantaman tersebut.
Tentunya
dalam hal ini dimungkinkan ada bagian armor terluar yang konyak akibat
serangan. Sensor-sensor yang bekerja pada dinding baja kemudian akan
menganalisa tingkat kerusakan dan Nano-Generator akan melakukan Self-Healing
dengan mengaktifkan Bio-Armor agar tumbuh atau menduplikasi partikelnya dan
melapisi kembali bagian yang rusak.
- SEED – Electric Reaktive Armor
Pengembangan
lebih maju dari lapisan ACPD Explosive Reactive Armor Mk.III. lapisan ini lebih
aman, lebih ekonomis dan mudah dalam maintenance. Konsepnya adalah menempelkan
blok-blok baja pada dinding armor yang fungsinya memblok serangan proyektil kinetic
musuh sebelum menyentuh lapisan armor utama. Pada peluru tipe HEAT lapisan ini
menyebabkan ledakan prematur dari peluru tersebut sebelum menyentuh lapisan
armor utama sehingga efek ledakannya tidak merusak.
- SEED DEFENSE INDUSTRIES – SHIELD Generator Gortamd Mk.II
Merupakan
SHIELD Generator versi awal dan hanya mambu menangkal serangan senjata kinetic saja.
Caranya dengan
menyelubungi armor dengan lapisan listrik dan energi elektromagnetik. Dan seperti
gaya-gaya yang ditimbulkan pada sistem senjata Railgun, gaya-gaya yang bekerja
pada SHIELD ini menimbulkan Gaya Lorenz ke arah luar yang berfungsi untuk
memantulkan peluru kinetik yang menghantam SHIELD.
- SEED DEFENSE INDUSTRIES – SHIELD Generator Gortamd Mk.III
Berbeda
dengan cara kerja SHIELD Generator Gortamd Mk.II, maka Gortamd Mk.III memiliki
konsep untuk menciptakan blok-blok energi di sekitar armor dengan area yang
lebih luas. Ini berfungsi selain melindungi kendaraan yang memakainya, juga
dapat difungsikan untuk memberi perlindungan untuk benda dalam radius selubung
energi tersebut. Blok-blok energi tersebut terdiri dari partikel energi di
udara yang dipadatkan dan menjadi sangat keras. Keuntungannya SHIELD ini mampu
menahan hantaman senjata kinetik maupun energy weapon.
Kekurangan dari sistem ini adalah pada saat SHIELD
ini aktif maka generator energi dipaksa bekerja sangat keras karena energi yang
dibutuhkan untuk memadatkan partikel energi di udara sangat besar. Oleh sebab
itu SHIELD ini tidak dapat digunakan
secara terus menerus dan memiliki batas waktu.
- Aralium Armor Plating
Aralium
(kode atom AR-421) merupakan materi yang ditemukan di planet ARA-D-40 di gugus
bintang OVA-35HD800 yang berjarak sekitar 18 milyar tahun cahaya dari bumi atau
20 jam perjalanan dengan menggunakan STAR-Gate SG-28U.
Aralium
memiliki sifat sangat keras dan kuat. Logam ini mampu menahan hantaman senjata kinetic
maupun energy weapon melebihi logam manapun yang pernah ditemukan. Kelemahan dari Aralium sendiri adalah titik
leburnya yang sangat tinggi sekitar 18juta derajat celcius, hingga saat awal
ditemukan logam ini mustahil untuk digunakan. Namun dengan ditemukannya logam Crestium
Cre-336 sebagai katalis, maka Aralium dapat dibentuk dengan mudah tanpa melalui
proses peleburan. Crestium adalah sebuah unsur logam yang ditemukan berdampingan dengan Aralium. Para ahli terkejut ketika menemukan Aralium lembek disebuah kawah dan tampak bersinar padahal Aralium adalah logam yang memiliki titik lebur yang sangat tinggi dan tak bersinar. Setelah dilakukan penelitian ternyata sinar tersebut berasal dari unsur Crestium yang bereaksi dengan hidrogen, dan cahaya inilah yang kemudian bereaksi terhadap senyawa Aralium dan menjadikan logam tersebut menjadi lentur dan mudah dibentuk. Para ahli kemudian menggunakan sinar yang berasal dari Crestium tersebut untuk mengolah baja Aralium menjadi metal untuk keperluan militer.
0 komentar:
Posting Komentar