ORGANISASI
PASUKAN DARAT
Sejak terjadinya revolusi militer tahun 2005,
militer kerajaan melakukan perombakan struktur organisasinya. Secara garis
besar Organisasi Pasukan Darat Kerajaan Tsaqif terbagi menjadi 3 kekuatan utama
yang berada di bawah kendali Nationale D’guardenaya el Postivtenova ( Garda
Militer Nasional / NGP ) serta Xencorps Trequer System ( XTS ). Tiga Kekuatan
tersebut antara lain :
1.
Regulary
Army ( Pasukan Reguler )
Tentara
Reguler merupakan unit pasukan darat terbesar dalam angkatan darat Kerajaan
Tsaqif. Secara resmi pasukan ini bernama “Trequer Pe’arlestivo
der Armed” terbentuk pada tanggal 5 November 1887.
Sejak
Revolusi Militer tahun 2005, Kerajaan Tsaqif telah memobilisasi sekitar
3.750.000 personel pasukan darat yang terbagi dalam 369 Divisi dalam 38 korps
Army. Fungsi utama pasukan AD reguler ini adalah menjaga keamanan dalam negeri
sekaligus mengamankan fasilitas-fasilitas penting dari ancaman serangan dari
luar.
Dalam
operasinya tentara reguler ini biasa bergerak untuk mendukung gerak maju divisi khusus Imperial Guard dan divisi Khusus lainnya. Anggota pasukan reguler ini berasal dari
sukarelawan dan peserta wajib milietr yang kemudian ditempatkan pada tiap
komando Army sesuai dengan medan
operasinya.
Komandan/Kepala Staff AD
: General Merais de Konrad
Imperial Guard Corps
(IGC)
Imperial Guards adalah
satuan pemukul gerak cepat yang dimiliki AD kerajaan Tsaqif. Dibentuk tahun
1990, awalnya difungsikan sebagai pengawal pribadi para petinggi AD dan penjaga
instalasi penting kemiliteran dan umum. Memiliki keahlian
militer melebihi pasukan reguler biasa dan dilengkapi dengan persenjataan
standar yang lebih canggih. Anggota pasukan Imperial Guard sebenarnya terdaftar sebagai
pasukan reguler AD kerajaan Tsaqif. Hanya saja diberi pelatihan
militer dan intelejen dua kali lipat dari
2.
Army
Special Force ( Pasukan Khusus AD ) / paramiliter
a.
O’beshocktruupe
Der Armee / Pasukan Pengejut
O’beshocktruupe Der
Armee dibentuk pada tahun 1997 atas desakan para petinggi militer yang
menginginkan sebuah satuan khusus yang memiliki kemampuan dan daya pukul yang tinggi serta dapat
dimobilisasi secara cepat. Pada awalnya unit ini berasal sisa-sisa pasukan
khusus pengawal raja FESGA ( Feneria Spesial Guard ) yang bubar pada tahun
1995. Namun pada masa perkembangan berikutnya anggota O’beshocktruupe Der Armee
direkrut dari anggota pasukan regular / imperial guard yang berprestasi serta
dari para sukarelawan yang diseleksi secara ketat.
Semua anggota O’beshocktruupe
Der Armee diberi pelatihan yang berlipat lebih banyak dibandingkan pasukan AD
reguler. Selain itu Pasukan ini dipersenjatai dengan arsenal yang
lebih moderen dari pada AD reguler. Sebut saja MBT Embarer Type-95A1 dan T-90 MBT
buatan Rusia, serta Howitzer cal.155mm buatan Austria. Karena itu pasukan ini
meski jumlahnya tidak sebanyak pasukan AD reguler namun serangannya di
dipastikan jauh lebih mematikan. Berbeda dengan Pasukan AD reguler, O’beshocktruupe
Der Armee tidak berada dibawah Kementerian Pertahanan, namun berada dibawah
kendali Badan Keamanan Kerajaan.
Nama O’beshocktruupe Der
Armee sendiri mencuat dalam pertempuran Pas De Acre bulan Oktober 1999, saat
5827th Mechanised Battalion dari 23rd Division
O’beshocktruupe Panzer Raketen "Nezbura" berhasil menahan gerak maju 82nd
Armoured Division Carcoslavia. Dalam pertempuran itu pasukan O’beshocktruupe
yang menggunakan Tank Embarer Type-85A2 dan tank T-72 berhasil menghancurkan
536 Tank (kebanyakan dari jenis AMX-30 dan M-60) serta 800 kendaraan tempur
lainnya dengan kerugian tak lebih dari 20 Tank saja.
Saat ini Pasukan O’beshocktruupe
Der Armee memiliki anggota sebanyak 470ribu personel yang terbagi dalam 49
Divisi yang dilengkapi dengan brigade lapis baja dan satuan artileri taktis
maupun artileri berat. Selain arsenal darat, O’beshocktruupe Der Armee memiliki
angkatan udara tersendiri yang berdiri independen lepas dari AU Kerajaan
Tsaqif.
Komandan
: General Feldstruupe de’ infanterie Mohammed Abdel Malik (46Thn). Diangkat pada tahun 2004. Sebelum memimpin Obeshoctruupe,
Dia dipercaya memimpin satuan elit WIFSPET.
b.
Grovtroz
Spetzialnoy Tactical (GST)
Pasukan ini merupakan
unit pasukan para yang bertugas melakukan penetrasi terhadap ancaman-ancaman
teror maupun melakukan penyusupan ke belakang garis pertahanan lawan dan
melakukan sabotase pada objek-objek vital lawan. Didirikan
pada tahun 1967 sebagai bagian dari Komando pasukan khusus Intelejen.
Anggotanya merupakan bekas anggota dinas rahasia SPESIA. Unit ini secara resmi
berada dibawah Dinas Intelejen Negara ( Sekretya Schluz Duster Preile - Istihbarat Servisi). Sebagai
pasukan khusus yang dirahasiakan keberadaannya maka sesi perekrutan dan
pelatihannya pun dilakukan secara rahasia.
Masa Pelatihan berjalan selama 13 bulan mencakup 6 bulan latihan fisik
super berat, 3 bulan latihan persenjataan, dan 4 bulan pelatihan taktik pasukan
komando. Selain itu calon anggota pasukan khusus ini harus menjalani pelatihan
taktik tempur secara penuh ditambah pelatihan intelejen selama 12 bulan.
Setelah itu barulah calon anggota yang lulus dalam pelatihan ini dibagi dalam
tiap unit-unit kecil. Dalam sebuah unit kecil biasanya terdiri dari 5-6 orang
yang masing-masing memiliki tugas sebagai ahli elektonik dan mesin, sniper,
ahli persenjataan, medik, serta seorang komandan.
Pasukan GST beranggotakan sekitar 20.000 personel yang terbagi dalam 4
divisi. Satuan
ini bermaskas di kota
Oppilexis. Di waktu damai, pasukan ini biasanya ikut membantu satuan Lion
Ellite Comandos ( LEC ) untuk mengamankan Raja dan keluarganya atau sebagai
unit contra teroris.
Komandan
: General Lieutnant de’ infanterie Enevier Vi Artua
c.
Lion
Ellite Commandos ( LEC )
Berawal dari bubarnya garda elit pelindung Raja FESGA (Feneria Special Guard). Satuan ini tak lain
merupakan moderenisasi dari FESGA. Dibentuk pada tahun 1995 sebagai satuan Khusus
Pelindung Raja beserta keluarganya. Pasukan ini di desain
sebagai pasukan khusus yang moderen yang berada langsung dibawah kendali Istana
Negara. Tugasnya selain mengamankan keluarga kerajaan juga sebagai patroli
Istana sekaligus sebagai tentara pelindung Ibu kota. Selain handal, pasukan ini
sangat setia kepada Raja bahkan jika perlu pasukan ini rela mati untuk
melindungi raja.
Seperti halnya dengan O’beshocktruupe Der Armee, pasukan ini juga
dilengkapi dengan Brigade lapis baja tersendiri. Lebih dari itu, peralatan
tempur yang di operasikan LEC bahkan lebih moderen dibandingkan dengan O’beshocktruupe
Der Armee. Diantaranya
Embarer Type-99A1/A2 dan Type-101A1 yang menjadi standar MBT Brigade Elit Lapis baja ke-119.
LEC beranggotakan sekitar
50.000 personel yang terbagi dalam 8 divisi dan 2 Brigade Lapis Baja.
Komandan
: General Major de’ infanterie Ahmed Motawakel
d.
Speciales
Cybernauts Division
Bisa dibilang Pasukan
ini adalah satuan yang paling unik. Digolongkan dalam sebuah divisi lapis baja
berat yang memakai zoid sebagai sistem senjatanya. Dibentuk pada tahun 2005
sebagai prototype pengembangan divisi lapis baja masa depan. Tugas yang diemban
pun beragam mulai dari divisi garnisun ibukota, satuan khusus anti teror,
hingga mendukung gerak maju satuan infanteri di garis depan.
Inti dari kekuatan pasukan
ini adalah Zoid dari jenis Wurtz Type-80 yang masuk dinas operasional pada
tahun 2007. Dengan bersenjatakan canon gatling cal.30mm plus sejumlah rudal
anti tank yang dikombinasikan dengan Lapisan Blue Composite dan sistem
komputerisasi yang membuat sistem kendali tempur bekerja hampir sepenuhnya
otomatis, Zoid ini menjelma menjadi elemen penggebuk pertahanan lawan yang
efektif.
SCD beranggotakan 50.000
personel yang terbagi dalam 2 Divisi tempur dan 1 Divisi pendukung mekanis.
Komandan : General Major de Calvarie Hovick de Hotto
e.
66th
Mobiles Brigade
Awalnya merupakan
Brigade Elit Lapis Baja yang berinduk pada 7th Division
O’beshocktruupe “Panzer Abbtenderg Omar Mokhammed”. Namun sejak tahun 1998
Brigade ini berdiri independen sebagai satuan elit lapis baja dibawah komando
kementerian pertahanan.
Terdiri dari 5 Battalion
lapis baja dengan 200.000 personel di dukung 2.000 unit tank canggih Embarer
Type-95 dan Type-99 serta lebih dari 5.000 kendaraan lapis baja lainnya.
Komandan
: General Major de Calvarie Tamin Asahi
3.
Forcesta
Mujahidinste de Militias ( Pasukan Milisi Mujahidin )
Disebut juga sebagai
milisi Mujahidin, merupakan sayap militer dari partai yang berkuasa yaitu
Partai Al Mukminin. Memiliki nama asli El-Mujahidin El-Askariyya dibentuk pertama
kali pada tahun 1961. Saat itu untuk menanggulangi kekurangan jumlah pasukan
reguler akibat perang dunia II, Raja Albert Guzidi membagikan ribuan senapan
AK-47 dan RPG-7 yang dibeli dari Rusia kepada simpatisan partai Al Mukminin dan
memerintahkan untuk membentuk brigade pasukan milisi sekaligus untuk membantu
pasukan reguler Kerajaan Tsaqif dalam membendung serangan milisi dari Republik
Carcoslavia di utara yang dibantu oleh Amerika serikat.
Meski milisi mujahidin
ini merupakan sayap militer dari sebuah partai namun dalam perkembangannya,
pihak kerajaan berperan besar dalam hal pengadaan persenjataan maupun pelatihannya.
Sebagai timbal baliknya, Pemerintah dapat menggerakkan pasukan ini untuk
melakukan pengamanan internal dalam negeri sekaligus untuk mendukung pergerakan
tentara reguler. Tugas unit ini juga sebagai pasukan pengamanan objek vital, anti kriminal dan
penghubung antara rakyat dengan tentara pemerintah.
Meski tidak dimasukkan
kedalam satuan resmi militer pemerintah, namun pemerintah tetap mengawasi
secara ketat organisasi ini dengan berbagai kebijakan. Anggota
Pasukan Milisi ini diambil dari simpatisan partai yang pernah mengikuti program
wajib militer sebagai tentara reguler. Jumlahnya tidak pasti. Namun menurut
data pada tahun 2005, pasukan milisi Mujahidin memiliki lebih dari 5 juta
anggota dengan umur minimal 18 tahun, yang tersebar dalam 7 divisi utama antara
lain divisi Ramadhan, Al Malikiy, Al Assad, Saffir, Mohammed, Badr, dan Ababel.
Di dalam pasukan ini tidak di kenal adanya tanda kepangkatan. Mereka hanya mengenal
jabatan mulai dari Komandan Peleton, Komandan sektor, Komandan Disrik, Komandan
Battalion, Komandan Resimen, Komandan Cabang, dan Komandan Tertinggi ( Imam ).
Komandan / Imam : Syeikh Mohammed Akhsyan El Syahrie